MERDEKA ALA EMAK-EMAK REMPONG
(langsung SHARE aja, gak perlu ijin ^_^ )
Bulan ini bulan Agustus. Bulan kemerdekaan bangsa ini. Bakalan ramai nih ya. Biasanya ada lomba-lomba buat anak-anak gitu. Biasanya ada pasang foto profil menjadi nasionalis.
Tapi saya gak mau ngomongin soal kemerdekaan bangsa dan negara kita tercinta ini.
Bukan pakarnya. Biarkan soal ini yang ngomong para sejarawan, para guru, para politisi, presiden, menteri. Biarkan mereka yang tampil di layar kaca.
Aku mah apa atuh..
Saya mau ngomongin ini aja. Merdeka ala Emak-Emak.
Kenapa? Ya, karena sadar atau tidak sadar emak-emak itu perlu waktu spesial agar mereka bisa merdeka lho. Setuju gak?
“Emang merdeka dari apa? Dikiranya emak-emak itu dijajah suaminya apa?”
Duh, sebentar deh. Bukan gitu juga maksudnya kali. Santai, Mak. Ambil nafas dulu, rileks, lalu baca tulisan ini lagi ya.
Merdeka yang saya maksud disini sih merdeka dalam arti kita bisa menikmati waktu buat diri sendiri dengan sebenar-benarnya diri sendiri. Bahasa kerennya sih punya “me-time.”
Gitu lho…
Karena itu merdeka ala emak-emak bisa jadi adalah saat kalau cucian numpuk lalu suami dengan tulus berkata, “Biar Papah aja yang nyuci. Mamah nyantai-nyantai dulu aja sambil liat-liat toko online. Siapa tahu ada barang branded diskonan. Nanti langsung ditransfer aja pakai m-banking Papah…”
Dyaarr…. begitu ada kalimat ini, hati emak siapa yang tidak bakal merasa bebas, lepas dan merdeka…
Setuju kan, Mak?
Merdeka ala emak-emak itu juga, alau anak rewel, nangis gak berhenti-henti, minta ini itu lalu tiba-tiba bak pangeran berkuda putih. Datanglah papah yang ngajak anak jalan-jalan. Emak-emak yang tadi stress bisa bernafas lega. Rasanya plong..
Merdeka ala emak-emak adalah saat anak sudah makan malam. Sudah gosok gigi. Sudah cuci kaki. Siap-siap buat bobo. Dan bobo dengan pulas. Setelah itu kita bisa nonton Akum, Aceng dan Idoy di layar kaca dengan tenang
Merdeka ala emak-emak bisa jadi dalam bentuk tidak mendengar gunjingan dan perkataan, “Kok kamu gendutan sekarang?”
Aaarrghh… sebel gak sih denger pertanyaan itu. Sakit tahuu…
Atau yang lebih menyakitkan sih saat ditanya, “Kok kamu kurusan sih? Gak diurus sama suami?”
Jleebb…!! Helloow… belum pernah punya anak balita ya? Belum pernah tahu rempongnya urusin balita ya? Duh..
Itu menurut saya…
Nah, menurut emak-emak yang jadi teman saya di medsos beda lagi.
Bagi, emak Francisca Ledjaph Cunino merdeka itu bebas dari rempongnya saat anak-anak mau berangkat sekolah dan suami berangkat kerja.
“Super rempong itu, Mah. Mulai dari siapkan sarapan,bekal yang harus dibawa, seragam dan lain sebagainya. Selanjutnya setelah semua berangkat, masih menanti pekerjaan rumah yang menumpuk. Mulai dari cucian piring, cucian baju, gosokan, bersih-bersih dan belanja serta masak.
Merdeka saat punya waktu me time. Biasanya sih saat siang setelah anak-anak pulang sekolah dan makan siang. Biasanya anak-anak akan tidur siang atau istirahat di kamar. Nah, kalau aku sih biasanya nonton tv atau baca buku, atau ngenet. Sebagai pelepas lelah setelah kerja…”
Lain lagi emak Dhedhe Mahera. Katanya, emak rempong itu pas lagi mau mulai ngerjain ono ini ekh si bocil ikut bangun. Terus ayahnya lagi kerja pagi. Ups, terpaksa deh menunda sampai si kecil ngantuk lagi. Baru deh nyiapin tenaga ekstra untuk bekerja demi kebahagiaan keluarga.
Merdeka itu ya saat bisa jalan-jalan dan nonton film. Itu sudah cukup. Simpel banget ya?
“Kerempongan nikmat di saat anak-anak minta dimasakin sesuatu. Persiapan sekolah yang heboh. Rebutan masuk kamar mandi. Lucu juga sih..” kata Emak Zaki Fahir.
“Waktu merdeka datang saat anak-anak pergi ke sekolah. Saat “penjajah” meninggalkan rumah,” kata Vikania Avriella.
Tapi ternyata ya Mak..
Kemerdekaan itu datang dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Waktu luang itu ada hanya ketika: si kecil udah tidur.
Ya, saat si kecil tidur rasanya bebas deh mau ngapain aja. Mau ikut tidur juga atau mau santai-santai melepas penat. Ini persis yang dikatakan sama emak Aprillia Syafaqilla.
“Rempong pertama kalau si anak minta ditemenin dan nempel terus. Padahal kerjaan sudah di depan mata smeua nih, dan harus dikerjakan secepatnya. “Merdeka Time-nya” emak-emak yang masih punya anak balita itu ya saat anak balita kita tidur nyenyak. Itu sudah luar biasa nikmatnya…”
Lain lagi dengan Nia Khairunisa. Kerempongan itu yang pertama datang pada menu sarapan. “Kadang kita dah buatin, ternyata anak dan suami malas makan karena bukan seleranya. Akhirnya nunggu mereka bangun dan menanyakan mau sarapan apa yaa.. Baru deh setelah dijawab baru bisa masak. Dengan waktu yang mepet.
Merdeka ala emak-emak bagi saya adalah saat suami dan anak sudah berangkat kerja dan sekolah. Saya langsung masuk kamar. Berbaring sekitar 10-15 menit untuk melepas ketegangan pagi. Setelah itu, baru mulai rutinitas kerjaan rumah tangga.
Ketika ada kegiatan pengajian, maka saya berusaha sebisa mungkin hadir agar bisa bertemu dengan teman-teman. Kadang-kadang sebulan sekali makan diluar bersama teman-teman.”
***
Menjadi emak-emak apabila dipikir-pikir memang rempong banget. Ribet. Mungkin lebih mudah mengusir penjajah Belanda daripada mengusir kerempongan seorang emak-emak. (Eh, kalau yang ini lebay banget sih ya..)
Mungkin karena kerempongan itu banyak wanita-wanita muda di luar negeri sana ogah punya anak. Dan ini fakta lho Mak! Di luar negeri sana, angka kelahiran itu sangat kecil.
Beda dengan kita di Indonesia Raya yang sudah merdeka ini..
Walaupun rempongnya seperti apa, namun kita masih saja berharap agar dikaruniai anak.
Anak adalah cahaya mata kita. Kelelahan seperti apa pun akan kita tebus, semua demi senyum anak dan suami.
Kita ini emak-emak yang kuat. Yang tangguh. Yang tak pantang menyerah dengan stres dan kerempongan.
Pun serempong apa pun kita masih bisa menyempatkan “merdeka time” yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan re-charge energi jiwa bisa dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Merdeka ala emak-emak, cukuplah tidur siang 10-30 menit saja. Merdeka ala emak-emak cukuplah jalan-jalan shopping ke mall. Merdeka ala emak-emak cukuplah menonton drama korea atau sinetron kesayangan.
Merdeka ala emak-emak, yang paling terasa kelegaan dan kebahagiaan luar biasa adalah, menatap wajah manis si kecil yang tertidur pulas.
Setuju? Kalau setuju, langsung saja SHARE sambil teriak: Merdeka !!